Bisnis Miracle

Apa Itu MEA? Pengertian, Sejarah, Tujuan, Dan Manfaatnya

Oleh: Puspa Agustin

Era globalisasi yang tidak terhindarkan membuat negara-negara di Asia Tenggara memutuskan untuk membuat MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). MEA berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tiap negara di ASEAN. Terlebih di tengah masa pandemi COVID-19 ini, Indonesia dan negara-negara lainnya memegang komitmen untuk mengimplementasikan Prioritas Tahunan MEA 2025.

Baca Juga:

Seperti namanya, salah satu bentuk kerja sama yang digarisbawahi adalah di bidang ekonomi. Saat ini, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara telah menunjukkan perkembangan ekonomi yang cukup signifikan, yang mana bukan hanya berperan sebagai konsumen namun juga produsen melalui berbagai aktivitas ekspor.

Baca Juga:

Pengertian MEA

Pengertian MEA. Sumber: pexels.com

MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN. Pengertian MEA adalah bentuk integrasi ekonomi dari negara-negara ASEAN sebagai upaya dalam menghadapi perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, Thailand, dan Myanmar.

Baca Juga:

Integrasi ekonomi ini mencakup sekitar 640 juta penduduk dan telah menghasilkan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) gabungan sebesar 2,94 triliun dolar AS. Pertumbuhan dan progres MEA menjadikannya masuk ke peringkat ke-7 ekonomi terbesar di dunia dan terbesar ke-3 di Asia. MEA ini hendak menyatukan keanekaragaman ekonomi di Asia Tenggara dan diprediksi menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2050.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Indonesia sendiri telah menjalankan 39 persen komitmennya, sekaligus 35 persen komitmen di level ASEAN. Tak hanya itu, MEA pun didukung dengan kesepakatan kerangka kerja untuk memulihkan ekonomi secara komprehensif, yang disebut dengan ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF).

Baca Juga:

Sejarah MEA

Sejarah MEA. Sumber: unsplash.com

MEA merupakan gagasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Kuala Lumpur pada 1997. Hasil dari konferensi tersebut adalah suatu kesepakatan untuk memajukan ASEAN menjadi kawasan yang lebih makmur, stabil, dan mampu bersaing dalam perekonomian. Kemudian pada 2003, dilaksanakan KTT di Bali, yang menghasilkan kesepakatan para pemimpin negara ASEAN mengenai pentingnya melakukan integrasi MEA sebagai satu tujuan utama.

Pada 2006, di KTT Kuala Lumpur, muncul kesepakatan baru yang disebut Deklarasi Cebu, yang isinya majunya pemberlakuan MEA, yang awalnya 2020 menjadi 2015. Oleh karena itu, Masyarakat Ekonomi ASEAN disepakati pada tahun 2015 lewat persetujuan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025. Pembentukan MEA dimaksudkan untuk persiapan bagi negara-negara anggota ASEAN untuk menghadapi berbagai persoalan ekonomi serta perdagangan yang berlaku secara mendunia. Oleh sebab itu, lewat dibentuknya MEA, negara-negara anggota ASEAN diharapkan mampu bersaing secara global.

Tujuan MEA

Tujuan MEA. Sumber: pixabay.com

Berdirinya MEA bukan tanpa tujuan. MEA didirikan untuk menghadirkan pemerataan di bidang ekonomi negara-negara di ASEAN. Tujuan MEA sendiri tertuang ke dalam 4 pilar utama, yaitu:

  • Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang memiliki pengembangan ekonomi merata antar negara-negara anggotanya.
  • Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal, yang mana mencakup negara-negara anggota ASEAN dan juga mengembangkan pusat produksi internasional yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi bebas. Contohnya pembebasan bea untuk barang dan jasa di negara-negara ASEAN, memudahkan investasi dan aliran modal antara negara anggota, dan mengembangkan tenaga kerja terdidik.
  • Menjadikan ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi tinggi dengan adanya penguatan peraturan di dalam kompetisi ekonomi
  • Menjadikan ASEAN sepenuhnya sebagai kawasan terintegrasi perekonomian global. Usaha ini bertujuan meningkatkan peran negara ASEAN di dalam kompetisi perekonomian serta percaturan kebijakan global, serta meningkatkan posisi negara-negara ASEAN di mata internasional.

Manfaat MEA

Manfaat MEA. Sumber: pexels.com

1. Meningkatkan Mutu SDM

Peningkatan mutu sumber daya manusia berbagai negara ASEAN menjadi lebih baik untuk mengatasi permasalah persaingan SDM pada tingkat global. Peningkatan pendidikan masing-masing SDM sehingga lebih terampil dan mendalami bidangnya. Semakin baik kualitas sumber daya manusianya, maka semakin bisa bersaing pada pasar internasional.

2. Semakin Berkembangnya Industri Kreatif

Manfaat MEA yang dirasakan oleh anggotanya, termasuk juga Indonesia, adalah menjadikan persaingan industri kreatif semakin ketat. Alasannya adalah perdagangan internasional umumnya menuntut produk yang inovatif serta tenaga kerja yang kompeten sesuai bidangnya. Hal ini yang kemudian membuat SDM di Indonesia berusaha untuk semakin meningkatkan kualitas diri agar mampu terus bersaing di pasar internasional.

3. Meningkatkatkan Devisa Negara

Pasar bebas merupakan salah satu dampak dari dibuatnya MEA. Melalui pasar bebas, Indonesia bisa lebih mudah melakukan ekspor produk lokal ke luar negeri yang tentunya akan berdampak pada peningkatan devisa negara pula.

4. Memperkuat Keamanan Negara

Kehadiran pasar bebas yang terjalin antar negara di kawasan Asia Tenggara nyatanya juga dapat mempererat hubungan antar negara satu dan lainnya, di mana kerja sama antar negara tidak hanya sebatas perekonomian namun juga bidang-bidang lainnya termasuk masalah pertahanan negara. Negara-negara yang memiliki hubungan baik biasanya saling memberikan informasi mengenai keamanan dunia maupun keamanan negara secara umum

5. Memperluas Ladang Investasi

Kehadiran kerja sama MEA juga akan menjadi gerbang bagi negara-negara ASEAN untuk menarik investor-investor asing agar berinvestasi di negaranya. Manfaat dari penanaman modal asing ini adalah meningkatkan pendapatan sebuah negara melalui pajak yang dikenakan kepada investor asing. Selain itu, manfaat juga bisa berupa transfer teknologi terbarukan dari negara yang lebih maju sekaligus meningkatkan jumlah lowongan kerja di suatu negara.

Kesimpulan

Adanya kerjasama antar negara seperti MEA secara tidak langsung menjadikan pengelolaan tenaga kerja semakin berkembang. Pemilik bisnis atau perusahaan semestinya lebih jeli dan paham mengenai regulasi yang berlaku mengenai ketenagakerjaan. Keberlangsungan berkembangnya sebuah perusahaan pun juga didasari oleh adanya faktor public relation.

Baca Juga:

Pernahkah Anda mendengar kata public relation di suatu tempat? Di poster open volunteer? Atau di sebuah website bisnis yang Anda kunjungi? Apabila pernah, sudahkah Anda tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah tersebut? Jika belum, Anda dapat mencari tahu serta mempelajarinya dalam course online Public Relation Masterclass. Dengan memiliki pemahaman seputar public relation, Anda akan dapat menghadapi krisis tak terduga dalam bisnis Anda.

Share This Post

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Post Terbaru

Oleh: Puspa Agustin Tahukah Anda bahwa Google menawarkan berbagai jenis akun untuk beragam jenis pengguna? Google menyediakan dua jenis akun utama yang memiliki layanan yang sepenuhnya

Oleh: Wulan Trisna Sobat Vocasia sedang mencari-cari terbaik untuk belajar bisnis? Pas banget nih! Vocasia sudah merangkum 10 universitas terbaik di dunia untuk belajar bisnis. 10

Oleh: Puspa Agustin Apakah Anda tahu bisnis apa saja yang terkena peraturan AMDAL? Hal ini  penting untuk diketahui, karena bisa saja rencana usaha dan/atau kegiatan yang

Oleh: Wulan Trisna Ketika ingin merintis ataupun mengembangkan usaha, hal apa yang pertama kali terlintas di pikiran kamu? Pastinya modal bukan? Banyak orang merasa mereka tidak

Article Lama