Oleh: Puspa Agustin
Tidak semata-mata untuk mencari keuntungan saja, di luar sana ada juga orang yang menjalankan bisnisnya dengan misi sosial. Artinya, para pebisnis ini menginginkan nilai lebih dari sekedar keuntungan, yakni tujuan sosial yang mereka tetapkan sejak awal. Pada umumnya, bisnis ini dibentuk untuk menangani persoalan sosial atau lingkungan.
Mungkin bisnis ini terdengar seperti aktivitas amal, namun pada kenyataannya tak demikian. Bisnis ini tetaplah sebuah usaha di mana perniagaan menjadi kegiatan utamanya. Yang membedakan hanyalah langkah mereka melakukan usahanya, serta bagaimana penggunaan keuntungannya, di mana keuntungan tersebut digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk memulai bisnis kemanusiaan, seorang pengusaha haruslah jeli melihat beragam peluang yang ada di masyarakat dan juga mau mendobrak inovasi yang kadang tak terpikirkan oleh pebisnis pada umumnya. Berikut ini kami rekomendasikan 7 bisnis berbasis kepedulian sosial yang menguntungkan untuk Anda.
7 Bisnis dengan Tujuan Kemanusiaan yang Menguntungkan

1. Situs Emergency BNB
Tidak ingin orang lain mengalami masalah yang sama dengannya, Amr Arafa mencoba untuk membangun sebuah website bernama Emergency BNB, di mana para pengungsi dan juga para korban kekerasan dapat berinteraksi. Website ini mempertemukan para pengungsi dengan host yang menyediakan tempat tinggal sementara di wilayah tersebut, sehingga para pengungsi tidak lagi terlantar dan bisa mendapatkan tempat tinggal sementara yang layak.
2. Parental Advisory Baby Clothing
Ada banyak kekerasan yang terjadi pada anak-anak di berbagai wilayah di dunia, dan hal ini cukup menarik perhatian seorang Phaerlymaviec Musadi, yang juga dibesarkan di bawah didikan seorang ayah yang ringan tangan.
Tidak ingin anak-anak lain mengalami hal buruk sepertinya, Pei mendirikan yayasan Parental Advisory Baby Clothing, yang bergerak aktif untuk menjadi penghubung komunikasi antara anak-anak dan juga orangtua mereka. Melalui produknya, Pei yang menekuni bisnis kaos ini berupaya untuk menyampaikan apa saja hak anak-anak yang selama ini diabaikan oleh banyak orangtua di dunia.
3. Restoran Der Wiener Deewan
Berbeda dengan konsep restoran pada umumnya, sejak awal Der Wiener Deewan memang didirikan dengan tujuan kemanusiaan. Restoran yang dibangun oleh Afzaal Deewan dan juga Natalie Deewan ini memungkinkan pengunjung untuk makan sepuasnya dan membayar dengan seikhlasnya saja.
Kedua pemiliknya percaya bahwa konsep yang mereka usung akan membawa sistem subsidi silang di antara pelanggan mereka, Dan sepertinya hal ini berjalan dengan lancar. Sebab restoran yang menjual menu Pakistan ini masih tetap buka dan memiliki banyak pelanggan tetap.
4. Bridge International Academies
Menyekolahkan ribuan anak-anak miskin di wilayah sulit seperti Kenya, ini mungkin akan terdengar sangat sulit atau bahkan mustahil. Namun hal tersebut ditampik oleh pasangan Shannon May dan Jay Kimmelman, yang berkeinginan untuk mendirikan sebuah yayasan untuk kebutuhan tersebut.
Keduanya begitu prihatin dengan kondisi pendidikan di Kenya, sebab di wilayah ini ada ribuan keluarga miskin yang bahkan tidak memiliki pendapatan yang layak untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Tidak tanggung-tanggung, hingga saat ini yayasan ini telah mendirikan lebih dari 300 sekolah dasar yang mampu menampung ribuan anak-anak Kenya usia sekolah.
5. Supermarket The Real Junk Food Project
Mahalnya harga berbagai kebutuhan pokok membuat banyak orang kesulitan untuk memenuhi semua kebutuhan mereka dengan baik dan layak. Namun di lain sisi, ada banyak makanan yang akan terbuang dan berakhir di tempat sampah, meskipun makanan-makanan ini masih layak dan bisa dikonsumsi.
Ironi seperti inilah yang dilihat oleh para pendiri The Real Junk Food Project di UK, sehingga mereka mengupayakan agar makanan-makanan sisa tersebut bisa diolah dan dikonsumsi oleh mereka yang membutuhkan. Supermarket ini dibangun dengan serius di sebuah gudang dan memiliki banyak bahan makanan yang layak. Konsep sosial yang diusung membuat para pembeli bisa membayar belanjaan mereka dengan seiklasnya saja.
6. Bank Sampah
Sampah selalu menjadi masalah besar yang sulit ditangani, hal inilah yang menjadi persepsi kebanyakan orang, sehingga kerap malas untuk mengurusnya dengan baik. Namun di tangan Chusniati, sampah berubah menjadi sejumlah uang, setelah dikelola di bank sampah yang didirikan olehnya.
Bank sampah yang dibangun di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kota Surabaya, Jawa Timur ini menerima setoran sampah dan mengolahnya sesuai dengan jenisnya. Bukan hanya lingkungannya saja yang menjadi bersih, Chusniati juga membantu orang-orang di lingkungannya untuk menabung dan membangun perekonomian yang lebih baik lagi.
7. Difajek
Bagi kaum difabel ingin bepergian tentunya merasa kesulitan apalagi jika menggunakan kendaraan umum dan harus berdesak-desakan. Belum lagi karena kekurangan fisik membuat kaum difabel kesulitan untuk mencari nafkah sehingga sebagian besar mereka dipandang sebelah mata.
Hal tersebut membuat Triyono melakukan sebuah inovasi transportasi ojek khusus penyandang difabel, dan uniknya ojek yang dibuat Triyono ini dikemudikan oleh penyandang difabel juga. Sesuai dengan filosofi bisnis Triyono yaitu membantu sesama difabel untuk bekerja dan beraktivitas.
Meski pada dasarnya bisnis ditujukan untuk mencapai keuntungan, namun tidak selamanya hal tersebut menjadi tujuan utama semua bisnis. Ada banyak bisnis yang dijalankan dengan tujuan sosial, bahkan yang tidak terduga sebelumnya dan terdengar mustahil bagi kebanyakan orang. Jika Anda ingin memulai sebuah bisnis, tidak ada salahnya untuk mengusung konsep sosial di dalamnya.
Layaknya sebuah bisnis, meski berjalan di bidang kemanusiaan, Anda tetap harus memperhatikan etika-etika bisnis di dalamnya, agar bisnis Anda dapat beradaptasi dan melihat situasi/lingkungan. Sebab etika bisnis yang baik menunjukkan kesan diri yang profesional dan kredibel. Sehingga tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, namun juga jangka panjang.
Untuk mengetahui dan mempelajari seputar etika bisnis, Anda dapat mendaftarkan diri mengikuti course “Etika Dalam Dunia Bisnis”. Program ini akan disajikan dengan menggunakan Self-paced Learning. Serta Anda akan dibimbing oleh mentor professional yang tentu sudah berpengalaman di bidangnya.