Oleh: Wulan Trisna
Kolaborasi adalah salah satu hal esensial bagi pengembangan bisnis di seluruh dunia. Beberapa brand terbaik dunia bahkan tercipta melalui sebuah kolaborasi. Sebut saja Apple Watch yang merupakan kolaborasi antara produsen sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga, Nike dan perusahaan elektronik dan perangkat lunak komputer, Apple. Kita tidak bisa menepis fakta bahwa kolaborasi bisnis adalah tindakan yang sudah menjadi kebutuhan pokok pengembangan usaha masa kini. Persaingan bisnis yang semakin ketat, umur produk yang semakin pendek, dan meningkatnya risiko dalam berbisnis mengakibatkan banyak perusahaan melirik kolaborasi sebagai jalan keluar untuk tetap meraih keuntungan.
Mengapa Kolaborasi Penting untuk Usaha?
1. Tidak Semua Hal Dapat Dikerjakan Sendiri
Ketika bisnis berkembang, perusahaan akan sampai pada titik membutuhkan pihak lain untuk diajak berkolaborasi. Misalkan, Anda ingin mengoptimalkan marketing perusahaan. Maka, Anda perlu melakukan kolaborasi dengan sejumlah influencer yang akan mempromosikan produk perusahaan.
2. Membangun Jaringan
Kolaborasi tidak berorientasi pada keuntungan perusahaan belaka. Melakukan kolaborasi sama dengan pebisnis atau perusahaan sedang membangun jaringan kerja. Jaringan ini akan memudahkan perusahaan dalam menjangkau tujuan di kemudian hari.
3. Menginspirasi dan Memberi Pelajaran
Salah satu manfaat terbesar kolaborasi adalah kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak inspirasi dan belajar. Setiap interaksi yang terjadi bersama dengan orang luar akan mendatangkan pengalaman berharga yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada pengembangan bisnis. Perusahaan yang melakukan kolaborasi memiliki kesempatan menambah wawasan mengenai teknik dan strategi operasional yang berbeda-beda, mengembangkan kreativitas, memperkaya perspektif, hingga mempertajam keterampilan komunikasi.
4. Memberikan Perubahan Positif
Kolaborasi terkadang memunculkan ketidaknyamanan karena adanya tekanan untuk mengubah pola yang mungkin sudah cocok dan lancar diterapkan sebelumnya. Meskipun demikian, setiap perubahan yang berorientasi pada kemajuan biasanya membawa nilai-nilai positif. Perubahan bisa menjadikan proses kerja lebih efektif dan efisien serta kepuasaan konsumen juga meningkat.
5. Membuat Inovasi
Bisnis adalah segala hal tentang profit dan risiko. Kolaborasi membuka ruang bagi perusahaan untuk berani mengambil risiko dengan inovasi yang tiada batasnya. Risiko menghasilkan inovasi, inovasi bertemu peluang, dan peluang yang dimanfaatkan dengan baik mengarah pada keuntungan perusahaan.
6. Memecahkan Masalah
Orang bijak sering berkata bahwa masalah akan lebih mudah diselesaikan apabila dihadapi bersama-sama. Oleh karena itu, penting memilih partner kolaborasi yang siap melangkah bersama. Dengan berkolaborasi pebisnis dapat berdiskusi mencari solusi dan saling mendukung satu sama lain.
7. Kolaborasi adalah Kegiatan yang Menyenangkan
Bisa dikatakan bahwa kolaborasi sesungguhnya kegiatan yang menyenangkan. Pebisnis dapat bertemu dengan orang baru, memulai percakapan hebat, belajar hal baru, menemukan ide kreatif dan inovatif, hingga memacu semangat untuk terus berusaha.
Jenis-jenis Kolaborasi Bisnis
1. Internal
Kolaborasi internal adalah jenis kolaborasi yang melibatkan individu, tim, dan pimpinan di manajemen internal perusahaan. Kolaborasi ini lebih dikenal dengan istilah team work atau tim kerja dalam menjalani tugas sehari-hari atau khusus dibentuk untuk prospek bisnis jangka panjang. Contoh kegiatan kolaborasi internal adalah video call, ruang kerja online, dan lain-lain.
2. Komunitas
Kolaborasi komunitas adalah jenis kolaborasi yang melibatkan bisnis kerjasama individu atau badan usaha lain dalam sebuah komunitas. Contoh kolaborasi komunitas adalah kerja sama antara UMKM kerajinan dasar kayu dengan pematung lokal.
3. Eksternal
Kolaborasi eksternal adalah kolaborasi antara perusahaan dengan pihak luar/eksternal. Contoh kolaborasi bisnis eksternal yakni Nike dan Apple bekerja sama untuk menciptakan aplikasi pelacak kebugaran yang dinamai Nike + iPod Sport Kit. Aplikasi ini dapat disinkronkan dengan sepatu dan dapat memutar musik ketika seseorang berolahraga. Aplikasi ini juga merekam data olahraga, waktu, jarak, detak jantung, serta kalori yang terbakar.
4. Aliansi/Persekutuan
Aliansi adalah jenis kolaborasi bisnis yang melibatkan dua sampai tiga perusahaan dalam periode waktu tertentu. Atensinya tidak lain dan tidak bukan adalah mencapai tujuan bersama-sama. Perusahaan-perusahaan tersebut menggabungkan pengetahuan dan sumber daya untuk meningkatkan keuntungan bisnis dan menjaga break even poin (BEP).
5. Co-opetition
Co-opetition adalah kolaborasi bisnis yang terlahir dari penggabungan antara kerjasama (cooperation) dan persaingan (competition). Kolaborasi ini hadir sebagai bentuk kesadaran atas pergeseran perspektif persaingan yang awalnya ingin menjadi market leader ke arah kerjasama. Daripada sama-sama buntung, lebih baik sama-sama untung. Contoh: perusahaan otomotif Toyota dan Daihatsu pada awalnya sukses dengan Avanza, Xenia, Rush, Terios, Agya, dan Ayla. Beberapa saat kemudian, Toyota membeli sepenuhnya saham Daihatsu dan menjadikannya sebagai anak perusahaan Toyota.
6. Portofolio
Kolaborasi portofolio adalah jenis kolaborasi bisnis yang dikelola secara luas bersama beberapa mitra eksternal berskala lebih kecil. Aturan akan ditetapkan oleh bisnis atau perusahaan yang menjadi “pusat” demi membantu pengembangan usaha. Jenis kolaborasi bisnis ini dapat menghasilkan lebih banyak koneksi antar bisnis. Selain itu, sistem bagi hasil yang menguntungkan juga dapat diterapkan dalam kolaborasi portofolio.
7. Jaringan
Kolaborasi bisnis jaringan/network adalah kerja sama dengan tujuan dan nilai bersama sebagai jaringan. Perusahaan-perusahaan berkolaborasi dalam suatu proyek yang saling menguntungkan dan mendapatkan akses sumber daya hingga basis konsumen masing-masing.
8. Ekosistem
Kolaborasi ekosistem yakni proyek kerjasama jangka panjang yang saling bergantung antara sekelompok perusahaan atau bisnis. Kolaborasi ini mungkin tidak seefektif kolaborasi portofolio atau aliansi. Namun, kolaborasi bisnis ekosistem menawarkan lingkungan kerja yang memungkinkan terjadinya transfer keterampilan, teknologi, dan inovasi.
Demikianlah jenis-jenis kolaborasi bisnis yang bisa Anda terapkan untuk pengembangan usaha. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua bisnis membutuhkan kolaborasi. Kolaborasi tidak hanya membutuhkan semangat untuk maju bersama tetapi juga berbagai komponen yang harus dipertimbangkan. Misalkan, manajemen keuangan yang lebih baik, teknis kerja, hingga dedikasi dan konsistensi. Ada beberapa hal yang harus Anda gali sebelum mengundang mitra kolaborasi, yaitu:
Apa tujuan bisnis Anda?
- Apa yang dibutuhkan oleh konsumen?
- Apakah tujuan bisnis mampu dicapai secara mandiri?
- Apakah kerja sama dengan pihak lain dapat memberikan kompensasi kekurangan dan meningkatkan kekuatan bisnis?
- Apa yang mungkin akan terjadi saat menjalankan kolaborasi?
- Apa risiko terburuk dari kolaborasi yang akan Anda jalankan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat Anda jadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.