Oleh: Wulan Trisna
Apa yang terbesit di pikiranmu ketika mendengar kata brand? Apakah merek produk? Atau mungkin logo produk? Yap! Unsur-unsur tersebut yang membangun suatu brand. Namun, brand lebih dari sekadar nama merek ataupun logo. Penting untuk diketahui bahwa brand ternyata dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap suatu bisnis. Jadi, sesungguhnya apa itu brand?
Apa itu Brand?
Brand adalah segala hal yang melekat pada bisnis yang membuat orang-orang dengan mudah mengenali sebuah produk atau perusahaan. Masyarakat dapat mengenali brand hanya dengan melihat warna logo, mendengar jingle iklan, ataupun slogan. Misalkan, ketika membahas produk “ayam goreng tepung”, brand apa yang terbayang di pikiran kamu? Apakah KFC? Atau McDonald’s? Berarti kedua perusahaan tersebut berhasil membangun brand sebagai produsen makanan cepat saji berupa “ayam goreng tepung” yang sangat diminati oleh orang Indonesia.
Baca juga: Memahami Business Process atau Proses Bisnis
Mengapa Brand Penting untuk Bisnis?
Brand bukanlah sekadar logo yang mudah diingat. Membangun brand dapat meningkatkan nilai bisnis dan lebih mudah dalam menggaet pelanggan. Dilansir dari forbes, brand yang secara konsisten ditampilkan pada semua platform (website, media sosial, toko online, dan lainnya) dapat meningkatkan pendapatan bisnis hingga 23%. Jadi, brand merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan usaha.
Tips Membangun Brand yang Kuat
1. Lakukan Riset dan Tentukan Tujuan Bisnis
Langkah awal yang perlu kamu lakukan saat ingin membangun brand adalah riset. Mengapa riset penting? Riset dilakukan untuk mengetahui roadmap bisnis nantinya, misalkan mengetahui bagaimana budaya atau kebiasaan masyarakat, apa produk yang dibutuhkan oleh masyarakat, siapa sasaran produk, dan lain sebagainya. Kamu dapat memulai riset dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti:
- Bisnis sepeti apa yang ingin kamu jalankan?
- Produk apa yang ingin kamu tawarkan?
- Apakah kamu percaya diri dengan bisnis yang akan kamu jalani?
- Siapa calon konsumen produk?
- Bagaimana protensi produk yang kamu tawarkan disukai oleh pelanggan?
- Bagaimana dengan kompetitor?
2. Tentukan Calon Pelanggan
Setelah melakukan riset dan menentukan tujuan bisnis, maka selanjutnya adalah pentingnya menentukan calon pelanggan. Pada tahap ini, kamu perlu mengidentifikasi siapa target calon pelanggan untuk memasarkan produk nantinya. Dengan menentukan calon pelanggan, kamu dapat terbantu dalam menyesuaikan ciri khas brand. Contohnya, jika kamu menargetkan orang-orang yang menyukai travelling atau hiking, maka kamu bisa membangun brand yang identik dengan alam, seperti warna hijau, pegunungan, hutan, dan sejenisnya. Ciri-ciri khas tersebut dapat dipamerkan di segala jenis media komukasi, seperti media sosial dan website sehingga brand lebih berkesan bagi calon pelanggan. Untuk menentukan calon pelanggan, mulailah dengan menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan berikut.
- Siapa orang yang akan membeli produk atau layanan kamu? (kategori usia, gender, profesi, dan sebagainya)
- Mengapa mereka membutuhkan produk yang kamu tawarkan?
- Apa yang mereka sukai?
Ikuti kelas: Langkah Awal Membangun Bisnis: Validasi Target Market
3. Jadilah yang Paling Unik
Menampilkan sesuatu yang berbeda adalah strategi jitu untuk menarik perhatian orang-orang. Produk atau layanan yang kamu tawarkan harus cukup unik untuk memancing ketertarikan dan keingintahuan audiens. Kamu dapat membuat brand dengan identitas yang tidak biasa atau out of the box. Misalkan, produk nastar isian krim kacang-kacangan khas Indonesia karena isian selai sudah cukup biasa.
Ikuti kelas: Mencari Ide Bisnis yang Dibutuhkan Pasar
4. Tentukan Nama Brand
Nama bisnis tentu merupakan hal prioritas dalam membangun brand. Nama akan memengaruhi bentuk logo, tampilan produk, cara pemasaran, hingga pendaftaran merek dagang. Setiap pelaku usaha pasti ingin memiliki nama brand yang unik, sulit ditiru, dan menjadi ikon dari bisnis yang dijalankan. Ikutilah beberapa cara berikut untuk menentukan nama brand bisnis.
- Membuat kata baru – contoh: Pepsi.
- Membingkai ulang kata yang tidak memiliki keterkaitan – contoh: Apple untuk produk elektronik.
- Menggunakan kata sugestif – contoh: Kopiko.
- Membuat singkatan – contoh: KFC (Kentucky Fried Chicken)
- Menggabungkan kata – contoh: Bukalapak (Buka+Lapak)
5. Tentukan Slogan
Slogan dapat menguatkan identitas bisnis yang kamu jalankan. Selain itu, slogan juga bisa menjadi alat deskripsi brand itu sendiri sehingga lebih mudah diingat oleh konsumen. Kamu pasti sudah tidak asing dengan slogan berikut.
“Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”
Atau
“Orang Pintar Minum Tolak Angin”
Meskipun terdengar sederhana, nyatanya slogan kedua slogan di atas mudah diingat oleh konsumen. Tentunya untuk merangkai slogan yang cocok, kamu perlu mengenal secara mendalam produk atau bisnis yang kamu miliki. Hal ini adalah langkah awal untuk mengetahui apa yang sesungguhnya diharapkan oleh konsumen terhadap produk yang kamu tawarkan.
6. Desain Logo Brand
Logo adalah salah satu cara berkomunikasi dengan konsumen. Sebuah logo mengandung sejumlah isyarat, seperti simbol, angka, bentuk, dan kata-kata yang membuat audiens lebih mudah untuk mengenali bahkan mengingat suatu brand. Selain itu, logo juga merupakan salah satu bukti eksistensi suatu brand. Brand yang memiliki logo akan mendapatkan kepercayaan lebih besar dari masyarakat.
7. Terapkan Brand pada Semua Saluran Bisnis
Apabila kamu sudah menuntaskan langkah-langkah di atas, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan brand pada semua saluran bisnis yang kamu miliki. Mulai dari website, media sosial, produk, dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu cara promosi dan pendekatan kepada pelanggan. Orang-orang menjadi lebih mudah mengenali brand kamu dan memperlebar potensi kemitraan karena akan lebih banyak orang yang menyadari keberadaan brand tersebut.
Ikuti Kelas: Memulai Bisnis dengan Menerapkan Strategi Pemasaran melalui Digital Marketing
Kesimpulan
Apapun jenis bisnis yang akan kamu jalankan, selalu ingat bahwa membangun brand adalah hal yang sangat krusial. Namun, memperkuat brand tidak bisa dilakukan hanya dengan menonjolkan keunikan dan promosi. Dari segi sumber daya manusia atau operator bisnis juga harus mempuni dalam mengelola dan membesarkan suatu brand. Bagi kamu yang ingin memperkaya keilmuan bisnis, langsung saja menuju kelas bisnis Vocasia. Terdapat sejumlah kelas yang bisa kamu ikuti untuk menambah wawasan dan pengetahuan bisnis secara spesifik dan terstruktur. Ayo segera meluncur!
Baca juga: Mengenal Lisensi Bisnis: Manfaat, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangan