Bisnis Miracle

Pahami 5 Aspek Karakteristik Konsumen untuk Kepentingan Bisnis Anda

Oleh: Puspa Agustin

Sebagai seorang pebisnis, melakukan pendekatan dengan memahami karakter konsumen adalah hal yang penting untuk dilakukan. Karakter konsumen yang dimaksud di sini adalah hal yang mengacu pada perilaku yang ditampilkan oleh individu ketika mereka membeli, mengkonsumsi atau memakai produk atau layanan tertentu. Sebab perilaku ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Untuk bisa mendapatkan hati calon konsumen, Anda sebagai seorang penjual harus memiliki metode pendekatan yang berbeda-beda bergantung kepada siapa calon konsumennya. Dengan mempelajari karakter konsumen yang ada, Anda akan dapat memaksimalkan hasil akhir berupa keputusan pembelian yang dibuat oleh calon konsumen tersebut.

5 Aspek Karakteristik Konsumen

5 Aspek Karakteristik Konsumen. Sumber: pexels.com

1. Konsumen Baru

Di sini Anda akan berhadapan dengan orang-orang yang baru saja membeli produk milik Anda. Konsumen baru biasanya akan memasuki fase beradaptasi saat mencoba melakukan pembelian pertamanya, sehingga Anda perlu memastikan bahwa fase beradaptasi ini berjalan dengan lancar.

Meskipun Anda telah berhasil membuat mereka membeli produk yang Anda tawarkan, akan tetapi Anda tidak dapat meninggalkan mereka begitu saja. Anda harus memastikan setiap konsumen baru merasa nyaman dan merasa senang dalam menggunakan produk atau jasa yang Anda jual.

Untuk memastikan konsumen baru merasa nyaman dan senang, Anda perlu memberikan arahan kepada konsumen baru tersebut. Biasanya proses memberi arahan dilakukan dengan memberikan penjelasan lengkap mengenai produk dan cara penggunaannya ataupun sistem kerjanya.

2. Konsumen Potensial

Tipe konsumen potensial ini harus menjadi prioritas dari target pasar Anda. Secara teknis, konsumen potensial belum menjadi konsumen Anda, akan tetapi sangat berpotensi untuk menjadi konsumen. Maka pastikan Anda memberikan pelayanan dan informasi yang lengkap dan terbaik kepada tipe konsumen potensial.

Tipe-tipe ini biasanya telah menunjukan ketertarikannya terhadap produk atau jasa yang Anda jual, baik melalui pengisian form contact, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada marketing channel yang Anda miliki, atau setidaknya telah mengunjungi website bisnis Anda dan melakukan subscribe. Untuk konsumen potensial ini, Anda dapat melakukan sedikit pancingan untuk sesegera mungkin membuatnya mengambil keputusan untuk membeli.

3. Konsumen Impulsif

Kalau tipe dari konsumen yang ini adalah tipe konsumen yang dapat membuat keputusan dengan cepat, bergantung apabila kondisi yang terjadi sangat tepat. Di sini Anda tidak perlu melakukan hal persuasif berlebihan dalam meyakinkan tipe konsumen yang bersifat impulsif. Sebab apa yang dibutuhkan konsumen yang bertipe impulsif adalah kemudahan yang diberikan.

4. Konsumen Loyal

Anda pastinya berharap bahwa semua konsumen yang dimiliki memiliki sifat loyal kepada produk atau servis Anda. Konsumen loyal biasanya akan tetap kembali kepada Anda, dan bahkan dapat mejadi brand ambassador bagi produk Anda dengan kemungkinan word of mouth marketing yang terjadi.

Konsumen loyal akan merekomendasikan produk atau servis Anda kepada teman maupun keluarganya. Sebab itu, konsumen tipe ini memiliki pengaruh yang luar biasa kepada bisnis Anda. Cukup selalu berikan semua yang terbaik bagi mereka secara produk maupun after sales service, dan lihat hasil yang akan diberikan.

5. Konsumen Diskon

Konsumen tipe ini adalah seorang konsumen yang telah melihat nilai yang Anda tawarkan dari produk atau servis, akan tetapi tetap enggan untuk membelinya pada harga yang ada. Untuk mengatasi konsumen tipe ini, usaha mempersuasif mereka mungkin akan menjadi sia-sia. Hal yang dapat Anda lakukan adalah dengan memberikan beberapa diskon atau penawaran kepada mereka.

Namun, disaat diskon yang Anda berikan telah habis, Anda mungkin akan kesulitan untuk menjaganya menjadi pelanggan. Konsumen jenis ini biasanya akan pergi begitu diskon yang diberikan suda habis dan tidak berlaku.

Maka dari itu, untuk meningkatkan peluang Anda dalam menjaga konsumen tipe ini sebagai pelanggan, Anda perlu menunjukkan kepadanya bahwa dia tidak hanya mendapatkan produk dengan harga diskon, namun juga mendapat customer service yang luar biasa dengan pembeliannya.

Cara Memahami Perilaku Konsumen

Cara Memahami Perilaku Konsumen. Sumber: pexels.com

1. Kenali siapa dan bagaimana karakter konsumen Anda

2. Kenali apa yang diinginkan konsumen

3. Cari tahu bagaimana persepsi konsumen terhadap produk Anda

4. Pahami jenis konten yang konsumen sukai

5. Analisa proses pembelian konsumen terhadap produk

6. Menempatkan diri sebagai konsumen

Kesimpulan

Demikianlah lima aspek karakteristik konsumen dan cara memahami perilaku konsumen yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda. Perlu diingat bahwa memahami perilaku konsumen adalah hal yang penting untuk memajukan bisnis Anda. Sebab, konsumen yang merasa puas dengan produk dan pelayanan Anda akan menjadi lebih loyal, sehingga omzet penjualan bisa tetap tinggi.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Anda kepada konsumen, Anda dapat pelajarinya pada course online “Melayani Pelanggan dengan Efektif”. Penting untuk dipahami, bahwa kualitas pelayanan adalah ujung tombak keberhasilan suatu bisnis. Dengan mengikuti course tersebut tentu Anda dapat memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan di era persaingan bisnis yang ketat seperti sekarang ini.

Share This Post

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Post Terbaru

Oleh: Puspa Agustin Tahukah Anda bahwa Google menawarkan berbagai jenis akun untuk beragam jenis pengguna? Google menyediakan dua jenis akun utama yang memiliki layanan yang sepenuhnya

Oleh: Wulan Trisna Sobat Vocasia sedang mencari-cari terbaik untuk belajar bisnis? Pas banget nih! Vocasia sudah merangkum 10 universitas terbaik di dunia untuk belajar bisnis. 10

Oleh: Puspa Agustin Apakah Anda tahu bisnis apa saja yang terkena peraturan AMDAL? Hal ini  penting untuk diketahui, karena bisa saja rencana usaha dan/atau kegiatan yang

Oleh: Wulan Trisna Ketika ingin merintis ataupun mengembangkan usaha, hal apa yang pertama kali terlintas di pikiran kamu? Pastinya modal bukan? Banyak orang merasa mereka tidak

Article Lama